Jumat, 16 Juni 2017

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN
Oleh :
Hengki Prabowo
Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Ahmad Dahlan

ABSTRAK
Komunikasi merupakan pola dimana komunikasi dapat memberikan berbagai macam model yang cocok dan mudah digunakan ketika penyampaian pesan kepada komunikan baik dari pesan verbal maupun pesan non verbal, sehingga bisamemberikan umpan balik (feedback) yang positif terhadap komunikator. Dengan adanya umpan balik, para partisipan yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dapat mengetahui gagasan atau perasaan mereka diterima sesuai dengan yang diharapkan.
Minat baca bangsa indonesia cukup  memperhatinkan berdasarkan studi “Most Litterd Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada maret 2016, seperti yang terjadi pada mahasiswa cukup sedikit minat baca diperpustakaan, dikarenakan ada beberapa faktor penghambat yaitu faktor internal maupun faktor ekternal yang mengakibatkan mahasiswa tidak berambisi untuk meningkatkan minat baca diperpustakaan, mengingat teknologi modern saat ini sungguh membawa dampak yang begitu besar sehingga mahasiswa harus bisa mem-filter dengan baik terhadap media sosial tersebut.
Oleh karena itu tulisan ini dibuat untuk menjabarkan beberapa hal yang dapat memberikan wawasan,pengetahuan serta sebuah gambaran dan menjadikan sebuah refrensi guna untuk meningkatkan kembali minat baca mahasiswa diperpustakaan.  

Kata Kunci : Mahasiswa, Komunikasi interpersonalPerpustakaan


A. PENDAHULUAN
Saat ini minat baca masih menjadi perkerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia khususnya mahasiswa. Berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca mahasiswa. Pemerintahpraktisi pendidikan, LSM dan masyarakat yang peduli pada kondisi minat baca saat ini telah melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat untuk membaca, akan tetapi berbagai program tersebut belum memperoleh hasil maksimal. Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca mahasiswa. Pembinaan minat baca mahasiswa merupakan langkah yang paling efektif.
Belajar merupakan upaya yang dilakukan oleh civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan agar menjadi tahu, mengerti dan memahami sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu, tidak mengerti dan tidak memahami. Di kampus, belajar dapat ditempuh dengan berbagai cara diantaranya dengan mengikuti perkuliahan, berdiskusi, meneliti, mengikuti forum ilmiah dan membaca bukumendapatkan ilmu dan pengetahuan. Dengan membaca diperpustakaan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dengan cepat dan mudah karena tinggal memilih buku yang akan dibaca, membukanya dan mulai membaca kata-perkata. Oleh karena itulah membaca semestinya menjadi aktivitas pokok civitas akademika khususnya mahasiswa. Mahasiswa adalah salah komponen civitas akademik yang sedang menuntut ilmu pengetahuan, maka dari itu membaca semestinya menjadi agenda pokok mahasiswa. Dengan membaca akan menjadikan sumber inspirasi, sumber pengetahun dan mengasah kekritisan mahasiswa. Kenyataannya saat ini muncul permasalahan dimana minat mahasiswa dalam membaca sangat rendah. Dalam sebuah situs internet, dinyatakan bahwa tingkat baca mahasiswa di Indonesia sangatlah rendah, hal ini di tunjukan dengan jumlah penganguran sarjana (S1) yang cukup tinggi. Lulusan perguruan tinggi (S1) pada tahun 2005 sebanyak 385.418 merupakan penganguran terbuka. Menurut Benny Setiawan (2008) kemungkinan pengangguran tersebut dikarenakan sewaktu mahasiswa meraka malas membaca, menulis dan jika ada tugas kuliah dikerjakan oleh orang lain (http://suaramuhammadiyah.com/diakses pada Rabu 23 mei 2017 pukul 20:45 wib)


B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pola komunikasi agar dapat untuk meningkatkan minat baca mahasiswa diperpustakaan?

C. PEMBAHASAN 
1. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan gudang informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakikat manusia. Oleh karena itu di era globalisasi kemajuan zaman yang semakin maju kini perpustakaan modern hadir untuk mendefiniskan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu dapat disimpan digedung perpustakaan tersebut atau pun tidak. Perpustakaan juga menyediakan berbagai sarana atau tempat untuk menghimpun sumber informasi sehingga dapat diolah dan diproses terus-menerus. Melalui aktifitas memelihara dan pengawetan koleksi perpustakaan merupakan agen perubahan (Agen Of Changes) dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan massa yang akan datang, selain itu juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi, dan aktivitas ilmiah lainnya. Namun secara relita, mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan masih sangat rendah, baik itu diperpustakaan kampus,perpustakaan khusus dan perpustakaan umum. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya apresiasi mahasiswa, kunjungan serta pemanfaatan fasilitas koleksi yang ada diperpustakaan. Menanamkan minat baca mahasiswa harus ditekankan, karena untuk menjadi mahasiswa aktivis harus memperbanyak ilmu-ilmu pengetahuan atau pun informasi sehingga dapat memperkuat ide-ide atau gagasan yang lebih baik. Dengan upaya meningkatkan minat baca itulah, daya pikir mahasiswa terus terasah dan pola pikir mahasiswa semakin tajam, ini juga sangat diperlukan bagi kalangan intlektual untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Minat Baca
Aspek minat baca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat mmembaca, frekuensi membaca, dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca. Sinembela (1993) mengartikan minat membca adalah sikap positif dan adanya rasa ketertrikan dalam diri individu terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan.Berdasarkan pendapat diatas maka minat membaca adalah kekuatan yang mendorong individu untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca dengan keinginan sendiri. 

3. Komunikasi Interpersonal
Menurut DeVito, Joseph  A., (2011:5) Komunikasi interpersonal adalah sebagai proses pengiriman dana penerimaan pesan diantara dua orang atau lebih, formal maupun informal komunikasi interpersonal dimengerti sebagai umpan balik yang saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan untuk membantu seseorang meningkatkan efektivitas pribadi dan efektivitas antar pribadi. Komuniaksi interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka dengan dua oranga atau lebih dengan membawakan pesan verbal maupun non verbal sehingga masing-masing bisa memahami satu sama lain dan berinteraksi secara efektif. 
Keefektifan komunikasi interpesonal  Pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Mulyana (2004: 73-75)yang menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target tujuan (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.

Komunikasi antar pribadi (KAP)  adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya  sebagai komunikator maupun komunikan. Tidak lepas dari komunikasi interpersonal, penulis juga harus menyesuaikan keadaan dan kondisi lingkungan walapun kondisinya tidak ada gangguan, tetapi dari mahasiswa tersebut belum tentu perasaan yang sedang dialaminya benar-benar siap untuk berkomunikasi dengan komunikator, karena ketika sudah berkomunikasi dengan komunikan akan terjadi konflik dingin atau beda pendapat, disitulah peran komunikator harus bisa mengontrol alur pesan yang ingin disampaikan sehingga dapat mempengaruhi komunikan tersebut.
Menurut Jakson dan Jacobs (1985) dalam bukunya Morissan (Teori Komunikasi Individu Hingga Massa) pendekatan rasional  yaitu percakapan yang koheran didasari oleh pemikiran bahwa percakapan merupakan tindakan praktis untuk mencapai sebuah tujuan, dan karena alesan inilah pendekatan ini dinamakan dengan pendekatan rasional. Dengan demikian, terjaidnya percakapan yang koheran bergantung pada proses berpikir secara hati-hati pada pihak komunikator untuk mencapai suatu tujuan. Jackson dan Jacobs juga menentukan dua macam aturan global yang dibutuhkan untuk menghasilkan percakapan yang koheren yaitu “aturan validitas’’ (validity rules) dan ‘’aturan alasan”  (reason rules). Aturan validitas adalah aturan yang berfungsi untuk membangun kondisi yang diperlukan agar suatu tindakan dinilai sebagai suatu tindakan yang jujur atau benar dalam rencana untuk mencapai tujuan. Sedangkan aturan alasan adalah aturan yang mengatur bagaimana seseorang menyesuaikan pernyataannya dengan kepercayaan dan perspektif pembicaraan lainnya.
Menurut zainul maarif ( 2015:14) bahwa komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan oleh manusia dengan sarana tertentu dan imbas tertentu. Proses itu disampaikan oleh seseorang pada diri sendiri atau orang lain. Penerima pesannya pun bisa diri sendiri ataupun orang lain, dalam skala luas ataupun sempit. Sarana untuk menerima pesan kadang berupa hal-hal yang melekat pada diri, kadang berupa hal-hal yang dibuat lebih lanjut dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Imbasnya kadang sesuai dengan keinginan pengirim atau penerima pesan, kadang tidak sesuai.
Dalam pendekatan terhadap mahasiswa juga diperlukan proses komunikasi secara primer yakni proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol)sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambaran yang secara langsung menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan, ini berarti memformulasikan pikiran kedalam lambang atau bahasa yang diperkirakan akan dimengerti komunikan, penulis tidak hanya satu kali saja untuk melakukan komunikasi interpersonal  karena mahasiswa memiliki argumen yang berbeda-beda, jadi penulis mempunyai strategi yang baik sehingga menghasilkan target yang ingin dicapai. 
Dalam bukunya Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. Wilbur Schramm (1971), seorang ahli komunikasi kenamaan, dalam karyanya ‘‘Communication Researsh in the United States) Menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan komunikator cocok dengan kerangka acuan(frame of refrence ) yakni paduan pengalaman dan pengertian  (collection of experience and meanings) yang pernah diperoleh komunikan.

D. KESIMPULAN DAN SARAN 
Berdasarkan uraian-urian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagai sarana penunjang pendidikan perpustakaan kampus sudah memiliki tempat atau wadah informasi yang diberikannyan seperti pelayanan, fasilitas, buku-buku dan wi-fi untuk memudahkan mahasiswa mencari ilmu pengetahuan yang ingin dia dapatkan. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara agara minat baca mahasiswa lebih ditingkatkan, cara tersebut dapat dilalui dengan pendekatan komunikasi interpersonal. Hal terpenting yang harus dilakukan mahasiswa adalah dengan menumbuhkan dan meningktakan kesadaran diri akan pentingnya membaca.
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka saran penulis tersebut yaitu:
a. Marilah kita sebagai civitas akademika mampu meningkatkan kesadaran yang tinggi karena membaca memberikan banyak manfaat besar bagi kita
b. Sebaiknya kampus memberikan tugas-tugas yang bersifat karya ilmiah sehingga dapat menciptakan ide-ide atau gagasan yang lebih luas pengetahuannya.




DAFTAR PUSTAKA

DeVito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Pamulang-Tanggerang Selatan: Karisma
Publishing Group

Jacobs, Scott. 2014. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.

Schramm, Wilbur, 1984. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Zainul, Maarif. 2015. Logika Komunikasi
Mulyana, Deddy, 2004. Metodologi penelitian kualitati: Paradigma ilmu komunikasi dan ilmu sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sumber Lain:
(http://suaramuhammadiyah.com) 

Rabu, 14 Juni 2017

AKU HARUS TAU

gue lupa rasanya diberikan perhatian sama  "AYAH" , ntah kenapa sampai sekarang gue tidak begitu akrab dengan beliau, apa karena gue orangnya pendiem atau emang ayah gue yang males ngomong... dari dulu gue emang tidak pernah ngobrol bareng sama ayah, 'kenapa? karena dari kecil gue sering ditinggal kerja cari duit untuk menafkahi keluarga. disitulah salah satu penghambat gue sama ayah jarang ketemu, ngobrol, bahkan bercanda tidak pernah. semenjak gue duduk dibangku kuliah, gue sadar tidak selamanya harus minta duit sama ayah, walaupun itu sudah tanggungan beliau,
ada suatu perihal buat gue harus bisa cari uang sendiri yaitu "KERJA" ketika tedengar kata itu gue ketawa sendiri, bahkan tidak memungkinkan karena tidak ada sedikitpun pengalaman gue dengan dunia kerja.Bimbang dan bingung sudah ada dipikiran gue, kemana gue harus bisa cari duit biar tidak terlalu membebani ayah. segala refrensi yang gue cari udah gue baca, tapi satu pun gak ada yang tertarik untuk didunia kerja. mungkin suatu saat nanti allah menemukan jalan yang terbaik buat gue, percaya dan yakin. bismillah

semoga diblogg ini teman-teman bisa kasih saran,masukan dan krtik supaya bermanfaat untuk kita semua 
Terima Kasih

#maafcurhat

Senin, 25 Juli 2016

UAS Semester Genap Dosen pengampu Choirul Fajri, S.I. Kom, M.A



TUGAS DIGITAL MEDIA
KEWIRAUSAHAAN DI MEDIA DIGITAL (PERKEMBANGAN, DAMPAK, DAN PERAN MEDIA)



DISUSUN OLEH
HENGKI PRABOWO
1500030039
KELAS: A
Dosen pengampu  Choirul Fajri, S.I. Kom, M.A

Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta 2015/2016



BAB I
PENDAHULUAN

Media baru merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan . saat ini dijaman sekarang internet sudah menjadi suatu hal yang biasa dan kini bergeser menjadi salah satu kebutuhan masyarakat umum diindonesia . para pelaku bisnis pun baik pemula maupun yang sudah memiliki tempat usaha melihat hal tersebut sebagai celah dan kesempatan untuk membuka dan memperluas usaha yang mereka punya melalui internet, yaitu dengan berbisnis online
Dalam dunia bisnis diperusahaan, dapat meningkatkan efesiensi tidak selalu harus dengan melakukan konsep menekankan biaya (Ansof dan Sullivan, 1991). Hal ini disebabkan karena dalam bisnis modern saat ini peranan daya saing adalah sangat sentral daya saing ini akan berbeda untuk perusahaan yang satu dan perusahaan yag lain disebabkan karena setiap perusahaan mempunyai return of investment (ROI) yang berbeda-beda.
Perilaku etika dalam bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan  norma yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis. Etika sebagai norma dalam suatu kelompok bisnis akan dapat menjadi pengingat anggota bisnis lainnya mengenai suatu tindakan yang terpuji (good condcut) yang selalu harus dipatuhi dan dilaksanakan
Seperti perusahaan gojek yang saat ini menjadi pesat perkembangannya, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja diberbagai sektor informal di indonesia. Aplikasi gojek juga menyediakan berbagai macam layanan kepada masyarakat termasuk transportasi dan antar pesan makanan dan juga mempermudah masyarakat untuk bekerja ketika kondisi jalan yang selalu macet sehingga dengan adanya gojek online menjadi pilihan utama bagi khalayak masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan,berbudi luhur. Gagah bernaidan dn berwatak agung. Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya . sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Bisnis informatika itu sendiri adalah pekerja yang dilakukan individu atau kelompok untuk mendapatkan keuntungan layaknya sebuah bisnis yang memanfaatkan teknik informatika, contohnya internet maupun aplikasi yang ada di handphone. Yang kita ketahui zaman sekarang bisnis informatika berkembang pesat.
 saya mengambil contoh di ibukota indonesia sedang diserbu oleh pasukan hijau yang menciptakan kehebohan dikalangan masyarakat urban. Dimana anda berada saat menelusuri jalan akan terlihat satu-dua motor yang penumpangnya mengenakan jaket hijau dengan tulisan Gojek di belakangnya. Melihat perkembangan Gojek memang sangat menarik karena merupakan startup pioner dibidang ojek online sehingga tampaknya cukup fair jika gojek dijadikan contoh, harapanya perkembangannya Gojek ini dapat menjadi suatu story yang dapat diambil sebagian lesson learned bagi startup lainnya. Dan dengan aplikasi Gojek online ini dapat memberikan pelayanan terhadap pelanggan atau pengguna jasa gojek, mulai dari mengatarkan pelanggannya sampai dengan mengantarkan barang baik skala kecil maupun besar dan juga menyediakan jasa pemesanan makanan, dan masih banyak lagi jasa yang ditawarkan oleh gojek.
  
Ø  PERKEMBANGAN
Teknologi digital media  tidak akan pernah dapat dipisahkan dari dunia ekonomi, dan konsep suatu revolusi industri mendahului suatu konsep revolusi komunikasi-panjang, berkesinambungan dan tidak pernah selsai. Konsep kedua yang dengan jelas sekali diformulasikan hanya pada abad ke-20, telah memulai mendapatkan bentuknya dalam abad ke-19. Mengikuti apa yang dinamakan Charles Knight waktu dan ruang’ maka waktu(dan jarak) ditentukan kembali di bawah pengaruh pertama-tama dari kereta api dan kapal api dan kemudian dari kumpulan media baru..
Pemanfaatan dimedia digital saat ini memang menjadi pilihan tepat bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis yang dijalankanya . mudahnya akses internet saat ini, biasanya manfaat yang didapatkan, serta murahnya biaya yang dibutuhkan menjadi alasan utama bagi para pelaku usaha sebelum para pelaku usaha memilih media online sebagai solusi tepat untuk memperluas jangkauan bisninya.
Teori Niche dapat digunakan untuk riset tingkat kompetisi antar media. Teori ini juga dapat digunakan untuk mengukur antar progam PR beberapa perusahaan. Bagi praktisi PR, riset ini berguna sebagai upaya melakukan monitoring lingungan eksternal, misalnya untuk mengukur persaingan dengan kompetitor.  Pandangan ekologi ini bila diaplikasikan pada media bisa disebut sebagai ‘’Ekologi Media’’. Ekologi media berkenan dengan hubungan timbal balik antara media dengan lingkungan penunjangnya, media berinteraksi dengan lingkungannya.
Secara ekologis ruang kehidupan dan tingkat persaingan media dapat diriset secara kuatitatifdengan menghitung besaran nichenya. Niche didefinisikan sebagai semua komponen dari lingkungan di mana organisasi atau populasi berinteraksi (Dimmick, 1984: 105).
Untuk mengukur tingkat persaingan terhadap sumber penunjang berupa iklan dan isi pesan, periset terlebih dahulu menggunakan metode analisis isi. Sementara untuk mengukur persaingan memperebutkan khalayak, periset menggunakan survei.
Ø  PERAN MEDIA
Sejatinya, media  berfungsi sebagai  media komunikasi, informasi dan dengan sendirinya pendidikan. Tentu saja tidak ada yang kontroversial dengan fungsi tersebut. Barulah pada sisi aplikasi sebagai media bisnis, silang pendapat muncul karena persepsi, perspektif, dan kepentingannya kemudian bisa menjadi berbeda-beda. Tentu saja, sesungguhnya  prinsip itu merupakan sesuatu yang normal saja. Namun ketika bisnis terjadi eksploitasi berlebihan, asas keadilan menjadi terusik. Sisi perasaan publik terabaikan, dan itu yang harus dipersoalkan mengingat tingkat penetrasi media  yang tinggi.
Penerapan tekonologi media sosial sudah banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berskala nasional maupun swasta. Penerapan teknologi media dan informasi ini menyebabkan perubahan dalam kebiasaan atua  habitat yang baru pada dunia bisnis/usaha. Seperti pemanfaatan E-Commerce sebagai media perdagangan yang menggunakan media internet yang saat ini tidak suit untuk dijangkau oleh semua kalangan. Pengaruh ini memberikan kemudahan dan kelancaran dalam melakukan urusan bisnis meskipun rekan bisnis tersebut berada dinegara lain, hal ini bisa diatasi dengan memanfaatkan video conference maupun internet call yang bisa digunakan sewaktu-waktu dan tidak memungut biaya yang begitu besar, jejaring media seperti ini hadir di semua industri global
Kemudian untuk memasarkan sebuah produk untuk dijual sangatlah mudah, tidak perlu komunikasi langsung kepada audien atau sasaran yang dituju, karena dengan kemajuan modern sekarang ini media dapat dengan mudah untuk memasarkan/mengiklankan  sebuah produk salah satunya bisa melalui media online, internet dan masyarakat dengan mudah untuk mencari keperluannya dengan adanya produk yang di iklankan lewat media  online tersebut.
Contoh peran media internet sebagai dunia bisnis :
a.       Menciptakan basis bagi klien atau pelanggan untuk mendapatkan klien atau pelanggan baru dan menciptakan basis klien tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah, namun dengan adanya media internet dapat memberikan alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang dieluruh dunia.
b.      Analisis Produk Dan Pasar, internet dapat dijadikan tempat yang baik untuk melakukan riset pemasaran karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pelanggannya. Analsis pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
c.       Akses informasi dan penyebaran informasi mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas.
d.      Komunikasi yang cepat dan pengiriman Dokumen Dengan Biaya Murah, berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang  untuk mengirim atau menerima dokumen.
Media memiliki tiga sifat atau karakteristik yang berperan membentuk opini publik yaitu: ubikuitas, kumulatif dan konsonan.
·         Sifat ‘’ubikuitas’’ mengacu pada media merupakan sumber informasi yang sangat luas karena terdapat dimana saja, dengan kata  lain ubikuitas adalah  kepercayaan bahwa media terdapat dimana-mana. Karena media terdapat dimana saja maka media menjadi instrumen yang sangat penting, diandalkan selalu tersedia ketika orang membutuhkan informasi.
·         Sifat ‘’kumulatif’’ media mengacu pada proses media yang selalu mengulang-ulang apa yang di sampaikannya. Pengulangan terjadi disepanjang program, baik pada satu media tertentu ataupun media lainnya. Neolle-Neumann (1993) menyebut hal ini sebagai ‘’reciprocal influence in building up frame of refrence’’ ( pengaruh timbal balik dalam membangun kerangka acuan)
·         Sifat ‘’konsonan’’ mengacu pada kesamaan kepercayaan sikap dan nilai-nilai yang dianut media massa. Noelle-Neumann menyatakan, bahwa konsonan dihasilkan berdasarkan kecenderungan media menegaskan atau melakukan konfirmasi terhadap pemikiran dan pendapat mereka sendiri, dan menjadikan pemikiran pendapat itu seolah-olah berasal dari masyarakat.
Ø  DAMPAK POSITIF
·         Dengan cara yang tepat pemilik usaha membangun hubungan yang erat dengan pelanggannya
·         Melalui media online target pemasaran bisa ditentukan dengan mudah, menghemat banyak waktu dan biaya
Ø  DAMPAK NEGATIF
·         Data dapat dicontek bahkan dipakai oleh pesaing
·         Memerlukan waktu dan tenaga tambahan untuk memonitor informasi  bisnis di media  online
Fata-fakta baru ini sering muncul mengakibatkan perubahan paradigma (paradigm shift) yaitu pemikiran kembali secara mendasar dan bahkan radikal mengenai apa yang kita percaya sebagai benar (kuhn, 19970). Menurut Baran (2002) teori komunikasi massa juga terbuka terhadap perubahan paradigma yang antara lain disebabkan kemajuan media digital. Keadaan ini dapat mengubah situasi komunikasi massa menjadi fundamental.

BAB III
PENUTUP

Ø  KESIMPULAN
Dengan adanya media digital saat ini dapat mempermudah bisnis atau usaha agar tidak mengalami kesulitan ketika melakukan pemasaran, salah satunya yaitu aplikasi gojek online ini memberikan pelayanan bagi masyarakat untuk berpergian kamanapun , dan menjadikan solusi untuk menghindari kemacetan teknologi di era sekarang ini
Ø  SARAN
Semoga dengan adanya media-media baru seperti transportasi online ini memberikan pengaruh baik transportasi bagi kalangan masyarakat dan tidak menimbulkan perpecahan masalah apapun.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Teori Komunikasi. (penulis: Morissan )
2.      Bussines Comunication (penulis: Guffey Ellen Mary, Rhodes Kathleen Rhodes)
3.      Sejarah Sosial Media   (penulis: Gutenberg sampai internet)
4.      Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern (penulis: Dr. Soekartawi)
5.      Bussines Entrepreneuer (penulis: Dr. Eman Suherman, SE., M.Pd )
6.      Teknik Praktisi Riset Komunikasi (penulis: Rachmat Kriyantono, S. Sos., M. Si. )

7.      Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis (penulis: Agus Arijanto, S.E., M.M. )